–
68 KB – 20 Pages
PAGE – 1 ============
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Sistem Pendukung Keputusan perekrutan karyawan dengan menggunakan metode S i mple Additive W eighting , ditujukan untuk membantu dalam pemilihan karyawan terbaik dengan kriteria – kriteria yang menjadi parameter pen ilaian. 2.1.1. Pengertian Sistem S istem merupakan suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, variabel yang terorganisasi, . Beberapa def enisi sistem secara umum menurut Fatta (2007:3), adalah: 1. Kumpulan dari bagian – bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Contoh: Sistem tata surya, Sistem Pencernaan, Sistem Transportasi Umum, Sistem Otomotif, Sistem Komputer, dan Sistem Inf ormasi. 2. Sekumpulan objek – objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan. 2.1.2. Karakteristik Sistem Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu m embedakan unsur – unsur dari sistem yang membentuknya. berikut adalah
PAGE – 2 ============
7 karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan lainnya menurut Fatta (2007:5), adalah: 1. Batasan ( Boundary ) Pengembangan dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di d alam sistem dan mana yang di luar sistem. 2. Lingkungan ( Enviroment ) Segala sesuatu di luar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap sistem. 3. Masukan ( Intput ) Sumber daya (data, bahan baku, peralatan,energi) dari lingkungan yang dikomsumsi dan dimanipulasi oleh sistem. 4. Keluaran ( Output ) Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layer Computer , barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem. 5. Komponen ( Component ) Kegiatan kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi ( Output ). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem. 6. Penghubung ( Interface ) Tempat di mana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu ata u berinteraksi.
PAGE – 3 ============
8 7. Penyimpanan ( Storage ) Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku, dan sebagainya. 2 .1.3 . Pengertian Keputusan Menurut K eputusan merupakan kegiatan memilih suatu tindakan dalam pemecahan masalah. Tujuan dari keputusan adalah untuk Kriteria atau ciri – ciri dari keputusan adalah : 1. Banyak pilihan atau alternati f . 2. Ada kendala atau syarat . 3. Mengikuti suatu model tingkah laku, baik yang terstruktur maupun tidak terstruktur. 4. Banyak input atau variab el . 5. Ada faktor resiko . 6. Dibutuhkan kecepatan, ketepatan, dan keakuratan . Langkah – langkah yang dilakukan dalam mengambil keputusan menurut Kusrini (2007:9) yaitu sebagai berikut : 1. Identifikasi masalah . 2. Pemilihan metode pemecahna masalah . 3. Pengumpulan data ynag dibutuhkan untuk melaksanakan model keputusan tersebut . 4. Mengimplementasikan model tersebut .
PAGE – 4 ============
9 5. Mengevaluasi sisi positif dari setiap alternatif yang ada . 6. Melaksanakan solusi terp ilih. 2.1.4 . Pengertian Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan merupakan proses alternatif tindakan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Sistem pendukung keputusan dilakukan dengan pendekatan sistematis terhadap permasalahan melalu i proses pengumpulan data menjadi informasi, serta ditambah dengan faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan sebuah keputusan. Menurut Nofriansyah ( mendukung solusi atau sebuah mas alah atau suatu peluang. 2.1. 5 . Tujuan Sistem Pendukung Keputusan Adapun tujuan dari sistem pendukung keputusan , Kusr ini ( 2007:16) adalah sebagai berikut : 1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi struktur. 2. Memberikan dukungan atas p ertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer. 2.1.6. Keuntungan Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan juga memiliki keuntungan atau manfaat. Adapun keuntungan dari sistem pendukung keputusa n adalah sebagai beriku t :
PAGE – 5 ============
10 1. Sistem pendukung keputusan memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data. 2. Kecepatan simulasi memberikan kemampuan bagi kita untuk mengevaluasi dampak keputusan dengan waktu yang singkat. 2.1.7. Komponen – komponen Sistem Pendukung Keputusan Sist em pendukung keputusan terdiri dari tiga komponen utama atau subsistem yaitu: a. Subsistem Data (Data Subsystem) Subsistem Data merupakan komponen Sistem Pendukung Keputusan penyedia data bagi sistem. Data dimaksud disimpan dalam database yang diorganisasikan oleh suatu sistem dengan sistem manajemen pangkalan data (DataBase Management System/DBMS) . Melalui pangkalan data inilah data dapat diambil dan diekstuasi dengan cepat. b. Subsistem Model ( Model Subsystem ) Keunikan dari sistem pendukung keputusan adalah kem ampuannya dalam mengintegrasikan data dengan model – model keputusan. Model merupakan peniruan dari alam nyata. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pada setiap model yang disimpan hendaknya ditambahkan rincian keterangan dan penjelasan yang komprehensif mengenai model yang dibuat, sehingga pengguna atau perancang: 1) Mampu membuat model yang baru secara mudah dan cepat . 2) Mampu mengakses dan mengintegrasikan subrutin model .
PAGE – 6 ============
11 3) Mampu menghubngkan model dengan y ang lain melalui pangkalan data . 4) Mampu mengelola model base dengan fungsi manajemen yang analog dengan manajemen database (seperti mekanisme untuk menyimpan, membuat dialog, membuat dialog, menghubungkan, dan mengakses model). c. Subsistem Dialog ( User System Interface ) Keunikan lain dari sistem pendukung keputu san adalah adanya fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem terpasang dengan pengguna secara interaktif. Melalui subsistem dialog inilah sistem diartikulasikan dan di implementasikan sehingga penggunak dapat berkomunikasi dengan sistem yang dirancang. F asilitas yang dimiliki oleh subsistem ini dapat dibagi menjadi tiga komponen, yaitu: 1) Bahasa aktif ( Action Language ), perangkat yang digunakan untuk berkomunikasi dengan sistem, seperti Keyboard , Joystick , Panel – panel sentuh lain, perintah suara atau key fu ngction lainnya. 2) Bahasa Tampilan ( Presentation Language ), perangkat yang digunakan sebagai sarana untuk menampilkan sesuatu, seperti Printer, Grafile Display , Plotter , dan Lainnya . 3) Basis Pengetahuan ( Knowledge Base ), perangkat yang harus diketahui pengguna agar pemakaian sistem bisa efektif. Komponen – komponen tersebut membentuk sistem aplikasi sistem pendukung keputus an yang harus bisa dikoneksika (Kusrini, 2007:25).
PAGE – 8 ============
13 2.1.10. Pengertian Karyawan Karyawan merupakan kekayaan utama suatu perusahaan, karena tanpa keikutsertaan aktivitas peusahaan tidak akan terjadi. Karyawan berperan aktif dalam meneta pkan rencana, si stem, prose s, dan tujuan yang ingin dicapai. Karyawan adalan penjual jasa (pikiran dan tenaganya) dan mendapatkan kompensasi yang besarnya telah ditatapkan terlebih dahulu mereka wajib dan terikat untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan dan berhak memperoleh kompe nsasi sesuai dengan perjanjian. Posisi karyawan dalam suatu perusahaan dibedakan atau karyawan operasional dan karyawa manejerial (pemimpin). 2.1.11. Metode Simple Additive Weighting (SAW) etode Simple Additive Weighting sering dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode Simple Additive Weighting ini adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode Simple Additive Weighting di sarankan untuk penyeleksian dalam sistem pengambilan keputusan multi proses. Metode Simple Additive Weighting merupakan metode yang banyak digunakan dalam pengambilan keputusan yang memiliki banyak atribut. Metode Simple Additive Weighting membutuhkan pro ses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Langkah Penyelesaian Metode Simple Additive Weighting adalah sebagai berikut : 1. Menentukan kriteria – kriteria yang akan dijadikan acuan d alam pengambilan keputusan, yaitu: Ci.
PAGE – 9 ============
14 2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria. 3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (Ci), kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atr ibut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R. 4. Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu: penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yan g dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi. Formula untuk melakukan normalisasi tersebut adalah sebagai berikut: Sumber: Nofriansyah (2014:11) Gambar II. 1 Formula Normalisasi Keterangan: 1. Simbol r ij adalah rating kinerja ternormalisasi. 2. Sim bol x ij adalah nilai calon karyawan . 3. Simbol Max xij adalah nilai terbesar dari setiap kriteria. 4. Simbol Min xij adalah nilai terkecil dari setiap kriteria. 5. Atribut keuntungan adalah jika nilai terbesar dalam atribut tersebut merupakan nilai terbaik. 6. Atribut biaya adalah jika nilai terkecil dalam atribut tersebut merupakan nilai terbaik.
PAGE – 10 ============
15 Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari aloternatif Ai pada atribut Cj, i=1,2,,m dan j=1,2,,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan rum us sebagai berikut : Sumber: Nofriansyah (2014:12) Gambar II. 2 Rumus Nilai Preferensi Keterangan: V i = Rangking untuk setiap alternatif. W j = Nilai bobot rangking (dari setiap kriteria). R ij = Nilai rating kinerja ternormalisasi. Nilai V i yang lebih bes ar mengidentifikasi bahwa alternatif A i lebih terpilih. Keunggulan dari metode Simple Additive Weighting dibandingkan dari metode sistem keputusan yang lain terletak pada kemampuannya dalam melakukan penilaian secara lebih tepat karena didasarkan pada nila i kriteria dan bobot tingkat kepentingan yang dibutuhkan. Dalama metode Simple Additive Weighting dapat juga menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah aternatif yang ada kemudian dilakukannya proses perangkingan yang jumlah bobot dari semua kriteria dij umlahkan setelah menentukan nilai bobot dari setiap kriteria.
PAGE – 11 ============
16 2.1.12. Software Pendukung Adapun Software pendukung yang dipakai penulis adalah Microsoft Office Excel. Microsoft Excel atau Microsoft Office Excel adalah sebuah program aplikasi lembar kerja spreadsh eet yang dibuat dan didistribusikan oleh Microsoft Corporatio n makanan ringa n Microsoft Windows dan Mac OS. (Bahri, 2014:25). 2.2. Penelitian Terkait Literatur mengenai penggunaan metode simple additive weighting banyak ditemukan dalam buku maupun jurn al – jurnal ilmiah, berikut ini beberapa topik penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan dan terkait dengan penggunaan metode simple additive weighting dan permasalahan yang sej enis dengan yang penulis teliti : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Ardhi, Faj ar, A nang (2016) yang berjudul , Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pemilihan Karyawan Dengan Metode Simple Additive Weighting Di PT. Herba Penawar Alwahida I ndonesia. Hasil dari perhitungan sistem merupakan perangkingan nilai tertinggi ke ren dah dan nilai tertinggi merupakan hasil yang dibutuhkan sebagai bahan pertimbangan oleh HRD ( Human Resources Department ) untuk memperoleh pegawai yang sesuai dengan kriteria yang 2. Penelitian yang dilakukan oleh M.Rizki Fahrurrozi, Tjatur Kandag a Gautama (2013) yang berjudul, Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Pegawai dengan Algoritma Simple Additive Weighting dan Fu z zy Logic , Proses normalisasi rating pada algoritma simple additive weighting memungkinkan kita untuk memband ingkan nilai – nilai dalam satu criteria, karena nilai yang diberikan diubah menjadi nilai relatif terhadap nilai maksimum dari masing – masing kriteria . 2.3. Tinjauan Organisasi Putera Sampoerna Foundation (PSF) adalah Institusi Bisnis Sosial pertama di Indonesi a. The Sampoerna University , adalah Perguruan Tinggi yang beroperasi di bawah naungan Putera Sampoerna Foundation (PSF) yang didirikan
68 KB – 20 Pages